Bibliografi antologi sajak:
Dody Kristianto. 2012. Lagu Kelam Rembulan. Sidoarjo: SARBIKITA publishing.
sajak-sajak di dalam antologi ini diidentifikasi sebagai makmum dari gerakan puisi gelap di Jawa Timur. lebih-lebih, sajak-sajak itu merupakan masa-masa awal (babak gelap) kepenyajakan sang penulis. hal itu diperkuat dengan munculnya diksi-diksi beraroma kelam atau gelap seperti mati, mayat, malam, darah, nanah, luka, ngeri, patah, kering, sekarat, nisan, tumbang, sepi, terbakar, hantu, dan sebagainya. gerombolan sajak-sajak tersebut dibagi menjadi tiga babak: babak pertama khusus bertarikh 2006 berjuluk Episode Simbolis dengan 12 muatan, babak kedua khusus bertarikh 2007 berjuluk Seperti Kebimbangan Hujan dengan 20 muatan, sedangkan babak ketiga khusus bertarikh 2008 berjuluk Mendung Melepuh dengan 8 muatan.
Daftar puisi:
2006 - Episode Simbolis
Melukis Titik Hujan; Alienasi Pohon-pohon; Episode Simbolis; Lanskap Persetubuhan; Memoar Menjadi Hujan; Sebuah Kesunyian dari Tanah Mayat; Kunamai Kesedihan; Semacam Obituari; Apokalipsa Bulan Merah; Krematorium Hantu; Requim Desember; dan Retorika Lonceng.
2007 - Seperti Kebimbangan Hujan
Surealisme Cinta; Sepanjang Perjalanan; Delta Sari Indah; Jl. Babatan II B No. 85; Aku Robohkan Monumen Kenangan; Seperti Kebimbangan Hujan; Kucari Wajahmu dalam Wajah-wajah Hujan; Aku Kehilangan Malam-malam; Rumah Kabut; Opus von Citizen; Pangkur Surabaya Selatan Pertengahan Malam; Musim Korak; Kuarungkan Seribu Surealita; Bulan Telanjang; Lanskap Agustus; Hujan dalam Selipat Surat; Aku Bayangkan Got yang Kau Pajang; Sebuah Sisa dari Agustus; Pulau Mati; dan Memimpikan Mendung.
2008 - Mendung Melepuh
Mendung Melepuh; Lagu Kelam Rembulan; Seupama Kitabmu; Mimpi Samun; Dari Musim Sarkasme Aku Menjumpaimu; Blurry; Syair Tanah Rekah; dan Syair dari yang Mati.
*
sajak-sajak di dalam antologi ini diidentifikasi sebagai makmum dari gerakan puisi gelap di Jawa Timur. lebih-lebih, sajak-sajak itu merupakan masa-masa awal (babak gelap) kepenyajakan sang penulis. hal itu diperkuat dengan munculnya diksi-diksi beraroma kelam atau gelap seperti mati, mayat, malam, darah, nanah, luka, ngeri, patah, kering, sekarat, nisan, tumbang, sepi, terbakar, hantu, dan sebagainya. gerombolan sajak-sajak tersebut dibagi menjadi tiga babak: babak pertama khusus bertarikh 2006 berjuluk Episode Simbolis dengan 12 muatan, babak kedua khusus bertarikh 2007 berjuluk Seperti Kebimbangan Hujan dengan 20 muatan, sedangkan babak ketiga khusus bertarikh 2008 berjuluk Mendung Melepuh dengan 8 muatan.
Daftar puisi:
2006 - Episode Simbolis
Melukis Titik Hujan; Alienasi Pohon-pohon; Episode Simbolis; Lanskap Persetubuhan; Memoar Menjadi Hujan; Sebuah Kesunyian dari Tanah Mayat; Kunamai Kesedihan; Semacam Obituari; Apokalipsa Bulan Merah; Krematorium Hantu; Requim Desember; dan Retorika Lonceng.
2007 - Seperti Kebimbangan Hujan
Surealisme Cinta; Sepanjang Perjalanan; Delta Sari Indah; Jl. Babatan II B No. 85; Aku Robohkan Monumen Kenangan; Seperti Kebimbangan Hujan; Kucari Wajahmu dalam Wajah-wajah Hujan; Aku Kehilangan Malam-malam; Rumah Kabut; Opus von Citizen; Pangkur Surabaya Selatan Pertengahan Malam; Musim Korak; Kuarungkan Seribu Surealita; Bulan Telanjang; Lanskap Agustus; Hujan dalam Selipat Surat; Aku Bayangkan Got yang Kau Pajang; Sebuah Sisa dari Agustus; Pulau Mati; dan Memimpikan Mendung.
2008 - Mendung Melepuh
Mendung Melepuh; Lagu Kelam Rembulan; Seupama Kitabmu; Mimpi Samun; Dari Musim Sarkasme Aku Menjumpaimu; Blurry; Syair Tanah Rekah; dan Syair dari yang Mati.
*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar