Bibliografi antologi puisi:
Taufiq Ismail. 1933. Tirani dan Benteng (dua kumpulan puisi). Jakarta: Yayasan Ananda.
puisi-puisi di sana ditulis pada rentang tahun 1960 hingga 1966 di Pekalongan, Bogor, Yogyakarta, dan Jakarta. puisi-puisi itu dibagi menjadi tiga babak yaitu Puisi-puisi Menjelang Tirani dan Benteng (32 puisi), Tirani (18 puisi), dan Benteng (22 puisi). antologi puisi Tirani pernah terbit tiga kali di Gema Psychologi Universitas Indonesia, di Pengurus Besar Peladjar Islam Indonesia, dan di Biro Penerangan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia. antologi puisi Benteng pernah terbit dua kali di Gema Psychologi dan Penerbit Faset. puisi-puisi pada antologi tersebut bertema kecemasan, kesangsian, kebebasan, harapan, angan-angan, cita-cita, dan tekad. puisi-puisi di sana menyiratkan angka termometer emosi zaman dan angka barometer politik negeri Indonesia pada saat itu.
Daftar puisi:
Puisi-puisi Menjelang Tirani dan Benteng
Bukit Biru, Bukit Kelu; Elegi Buat Sebuah Perang Saudara; Bilakah Kau akan Melintas di Depanku; Potret di Beranda; Pekalongan Lima Sore; Jam Kota; Alamat Tak Dikenal; Percakapan dengan Zaini; Dalam Gerimis; Alma Mater; Oda pada Van Gogh; Aku Belum Bisa Menyebutmu Lagi; Jun Takami, Berkatalah dengan Jelas; Kota, Pelabuhan, Ladang, Angin, dan Langit; Syair Orang Lapar; Surat Ricarda Huch (9 April 1933); Surat Ricarda Huch (Masa Perang, 4 Nopember 1947); Formulir Ini; Suara; Pagi Terakhir di Sebuah Losmen Djalan Gerdjen; Adalah Bel Kecil di Jendela; Andong-andong Margomulyo; 2 September 1965, Pagi; 2 September 1965, Senja; Pikiran Sesudah Makan Malam, September; Sesudah Dua Puluh Tahun; Tjalkovski 1812; Catatan Tahun 1965; Obsesi Garis Miring; Oktober Hitam; dan Dengan Puisi, aku.
Tirani
Sebuah Jaket Berlumur Darah; Merdeka Utara; Harmoni; Jalan Segara; Karangan Bunga; Salemba; Tableau Menjelang Malam; Dari Catatan Seorang Demonstran; Percakapan Angkasa; Geometri; Aviasi; Mimbar; Arithmetik Sederhana; Depan Sekretariat Negara; 22 Tahun Kemudian; Seorang Tukang Rambutan pada Isterinya; Doa; dan Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini.
Benteng
Benteng; 6:30; Silhuet; Bendera; Nasihat-nasihat Kecil Orangtua pada Anaknya Berangkat Dewasa; Persetujuan; La Strada, atau Jalan Terpanggang; Dari Ibu Seorang Demonstran; Yell; Oda bagi Seorang Supir Truk; Horison; Rendez-vous; Kata itu, Suara Itu; Malam Sabtu; Kemis Pagi; Memang Selalu Demikian, Hadi; Pengkhianatan Itu Terjadi pada Tanggal 9 Maret; Bendera Laskar; Beberapa Urusan Kita; Surat Ini Adalah Sebuah Sajak Terbuka; Refleksi Seorang Pejuang Tua; dan Rijswijk 17.
Daftar puisi:
Puisi-puisi Menjelang Tirani dan Benteng
Bukit Biru, Bukit Kelu; Elegi Buat Sebuah Perang Saudara; Bilakah Kau akan Melintas di Depanku; Potret di Beranda; Pekalongan Lima Sore; Jam Kota; Alamat Tak Dikenal; Percakapan dengan Zaini; Dalam Gerimis; Alma Mater; Oda pada Van Gogh; Aku Belum Bisa Menyebutmu Lagi; Jun Takami, Berkatalah dengan Jelas; Kota, Pelabuhan, Ladang, Angin, dan Langit; Syair Orang Lapar; Surat Ricarda Huch (9 April 1933); Surat Ricarda Huch (Masa Perang, 4 Nopember 1947); Formulir Ini; Suara; Pagi Terakhir di Sebuah Losmen Djalan Gerdjen; Adalah Bel Kecil di Jendela; Andong-andong Margomulyo; 2 September 1965, Pagi; 2 September 1965, Senja; Pikiran Sesudah Makan Malam, September; Sesudah Dua Puluh Tahun; Tjalkovski 1812; Catatan Tahun 1965; Obsesi Garis Miring; Oktober Hitam; dan Dengan Puisi, aku.
Tirani
Sebuah Jaket Berlumur Darah; Merdeka Utara; Harmoni; Jalan Segara; Karangan Bunga; Salemba; Tableau Menjelang Malam; Dari Catatan Seorang Demonstran; Percakapan Angkasa; Geometri; Aviasi; Mimbar; Arithmetik Sederhana; Depan Sekretariat Negara; 22 Tahun Kemudian; Seorang Tukang Rambutan pada Isterinya; Doa; dan Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini.
Benteng
Benteng; 6:30; Silhuet; Bendera; Nasihat-nasihat Kecil Orangtua pada Anaknya Berangkat Dewasa; Persetujuan; La Strada, atau Jalan Terpanggang; Dari Ibu Seorang Demonstran; Yell; Oda bagi Seorang Supir Truk; Horison; Rendez-vous; Kata itu, Suara Itu; Malam Sabtu; Kemis Pagi; Memang Selalu Demikian, Hadi; Pengkhianatan Itu Terjadi pada Tanggal 9 Maret; Bendera Laskar; Beberapa Urusan Kita; Surat Ini Adalah Sebuah Sajak Terbuka; Refleksi Seorang Pejuang Tua; dan Rijswijk 17.
*